FILDANISASI (Baca: Semua Karena Fildan)
Siapa sekarang yang tidak kenal
Fildan, setelah mengokohkan diri menjadi Jawara Dangdut di Ajang DA4 Indosiar
dia seolah menjadi Idola bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama di Sulawesi
Tenggara terkhusus lagi di Pulau Buton dan sebentar lagi mungkin akan menjadi
idola Asia.
Tulisan ini berupaya untuk
merekam fenomena Fildanisasi (ijinkan saya meminjam istilah Vicky Prasetyo;
Vickynisasi) yang terjadi di masyarakat akibat dari demam Fildan. Berita
kemunculan calon idola baru ini dimulai ketika lolos audisi DA4 Indosiar yang
berlangsung di Makassar seketika itu pula media cetak dan online di Kota Baubau
memberitakan mengenai lolosnya perwakilan dari Pulau Buton ini ke Jakarta.
Demam
Fildan mulai melanda dan boleh dikatakan meledak ketika ditayangkan proses
audisi yang menampilkan dia bernyanyi dengan gitar membawakan lagu india yang
sangat menyentuh setiap hati yang menontonnya, terlebih ketika Iis Dahlia
memeluk Fildan karena sangat tersentuh dengan lagu yang dinyanyikannya.
Dari
tayangan itulah mulai orang-orang di Pulau Buton ini heboh dan bersemangat
menyaksikan penampilannya di Indosiar, ratusan orang rela menonton penampilannya
mulai anak-anak, remaja dan orang tua bahkan para lansia pun mengidolakan
seorang Fildan, bahkan yang rela ke Jakarta untuk menonton langsung pun tak
terhitung lagi jumlahnya.
Kehadiran
Fildan seolah menjadi oase di padang pasir, di mana sebuah kebanggan besar bagi
masyarakat Pulau Buton memiliki penyanyi yang bertalenta komplit seperti
Fildan. Apresiasi masyarakat pun mengalir begitu deras bagaikan arus sungai di
musim penghujang hal ini terlihat dari bertubi-tubinya dukungan sms yang
dikirimkan oleh para penggemarnya sehingga terlihat Fildan selalu menduduki
peringkat teratas dalam polling sms.
Tidak
berlebihan kiranya kalau penulis menyebut ini sebagai suatu proses Fildanisasi,
karena semua masyarakat “bersemangat” karena adanya Fildan tampil di televisi.
Beberapa analisis sederhana fenomena yang muncul akibat Fildanisasi ini:
- Dari sisi ekonomi: terjadi peningkatan drastis penjualan pulsa HP bahkan sempat habis akibat tingginya permintaan dan ramai-ramainya orang ke Jakarta untuk menonton langsung meningkatkan jumlah penumpang pesawat. Belum lagi jika merchandise Fildan sudah mulai diproduksi pastinya akan semakin menguntungkan.
- Dari sisi sosial kemasyarakatan: keharmonisan keluarga semakin erat karena tidak terjadi lagi pertengkaran dalam menentukan pilihan acara yang akan ditonton yakni Fildan di Dangdut Academy 4 Indosiar. Satu lagi fenomena yang menarik adalah munculnya nama-nama daerah yang ditulis dalam secarik kertas atau selembar kertas karton dalam tampilan di tv akibat dari ramainya pendukung Fildan yang hadir.
- Dari sisi politik: menjadi ajang promosi gratis bagi para pejabat untuk tampil di media nasional bahkan muncul ide untuk mencalonkan Fildan dalam Pilwali Baubau mendatang.
- Dari sisi pariwisata: Baubau semakin dikenal di Indonesia dan ajang ini menjadi media promosi nasional untuk semakin memperkenalkan keunggulan destinasi pariwisata Baubau & Pulau Buton yang tak kalah dengan destinasi wisata di Indonesia sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.
Intinya berbagai fenomena ini muncul
semua karena Fildan. Harapan dari masyarakat tentunya peluang ini dapat
meningkatkan perekonomian dan pariwisata di Baubau dan Pulau Buton nantinya.
Komentar
Posting Komentar